Upaya Pemulihan Ekonomi Pariwisata Kabupaten Bogor




Menurut narasumber ibu Meli Kamelia selaku sekretaris DISBUDPAR Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa upaya pemulihan desa wisata ini sebetulnya perlu dilakukan secara linear atau terstruktur, yaitu dimulai dari pemerintahan pusat atau negara, provinsi, kabupaten, wilayah, sampai ke desa. Program desa wisata menjadi tolak ukur keberhasilan dari fokus pengembangan ekonomi. 

Dengan tujuan peningkatan sumber daya kualitas pemerintahan desa dengan pola pengembangan diharapkan terlahir desa yang memiliki peningkatan kualitas sumber daya desa dengan bagaimana desa digital bisa terbentuk dengan cara penguatan ekonomi melalui festival wisata desa lewat program lomba video kreatif untuk mengekspor desa, ucap Gus Udin selaku ketua Komite Percepatan Ekonomi kab. Bogor.

"Wisata pedesaan itu adalah aktivitas yang ada di desa," ucap bapak Asep Saepul Bahri yang merupakan dosen Universitas Agung Podomoro juga selaku pemerhati desa wisata. Program desa wisata ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 2009 oleh Dinas Pariwisata, tetapi baru terealisasi melalui forum komunikasi desa wisata pada tahun 2013/2014 lalu.

Para narasumber menyampaikan bahwa setiap desa memiliki potensi desanya masing-masing. Ada 416 desa dan 19 kelurahan yang terdaftar untuk penilaian desa wisata ini. Festival desa juga merupakan upaya dalam meningkatkan jumlah desa wisata di kab. Bogor. Juga bukan hanya untuk mengekspor objek wisatanya saja, tetapi juga untuk mengetahui bagaimana caranya agar jumlah wisatawan meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2018 para wisatawan mencapai 7,5 juta. Lalu tahun 2019 mengalami peningkatan mencapai 8 juta wisatawan. Tahun 2020 pemerintah menargetkan wisatawan mencapai 10 juta, tetapi karena adanya pandemi covid 19 kunjungan wisatawan pun mengalami penurunan sampai 4 juta wisatawan. Hal tersebut tentu menjadi suatu koreksi untuk pembangunan ekonomi juga para umkm.

Lalu bagaimana dengan indikator penilaian desa wisata? Apa saja indikatornya? Hal tersebut dijawab oleh bapak Asep Saepul Bahri selaku juri dan pemerhati terkait desa wisata ini. Desa wisata merupakan seluruh atau sebagian desa yang dijadikan objek wisata atau daerah wisata, dengan indikator yaitu harus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat juga harus dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri. Dengan poin penting, yaitu:

  1. Apa yang bisa wisatawan lakukan?
  2. apa yang bisa wisatawan lihat?
  3. Apa yang bisa wisatawan beli?
  4. Apa yang bisa wisatawan pelajari?
  5. Di mana jika wisatawan ingin bermalam? Apakah ada homestay atau penginapan?
  6. Apa yang menjadi kenangan setelah wisatawan berkunjung?
Desa wisata perlu memerhatikan daya tarik alam, budaya, juga buatan-buatan dengan eksistensi alam. Hal tersebut perlu didukung dengan 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas pada setiap desa.




Seperti yang disampaikan Bupati Bogor, yaitu ibu Ade Yasin bahwa festival desa wisata ini akan dilaksanakan pada tahun 2022/2023 untuk mengembangkan potensi desa wisata sehingga sektor pariwisata mampu mendongkrak pendapatan dan perekonomian daerah dengan potensi di daerahnya masing-masing. Agar desa wisata tetap eksis maka perlu adanya keterbukaan, transparansi, keterlibatan masyarakat, juga adanya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Semoga dengan adanya program desa wisata ini akan meningkatkan perkembangan juga perekonomian Bogor.




Salma Ramadhani

Komentar

Postingan Populer